apa yang dimaksud ilmu tasawuf

Bagi umat Islam, tasawuf menjadi istilah yang umum. Tasawuf adalah ilmu yang berfokus dalam membangun diri dan menjauhi segala hal bersifat duniawi. Sehingga, istilah kata ini masih satu bagian dari Islam yang sangat penting. Bahkan, tasawuf dalam Islam mengajarkan tentang segala hal untuk hidup sederhana.

Bisa diartikan, tasawuf adalah ilmu yang harus diketahui dan sangat penting untuk diamalkan. Agar lebih memahami tentang tasawuf, mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

sejarah

Memahami tasawuf termasuk mengetahui mengenai sejarahnya. Beberapa sumber menjelaskan bahwa tasawuf ada sebelum Nabi Muhammad SAW menjadi rasul. Artinya, bahwa tasawuf ini berasal dari orang-orang dari daerah Irak dan Iran sebelum Islam masuk sekitar abad ke-8 M. Di sisi lain, ada sebagian orang berpendapat tasawuf ada setelah zaman Nabi Muhammad SAW.

Perbedaan ini terjadi karena pertikaian antarumat Islam di zaman Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Khususnya tentang faktor politik sampai dengan perebutan kekuasaan yang terus berkembang pada masa khalifah-khalifah setelah Utsman dan Ali. Sehingga, muncul masyarakat yang beraksi dalam hal tasawuf ini. Hingga akhirnya, beberapa orang memaknai tasawuf dalam Islam sebagai sufi. Kata sufi pun punya beragam arti.

Sufi berasal dari kata Al-shuffah atau biasa diartikan sebagai orang ikut pindah dengan Nabi dari Makkah ke Madinah. Bahkan dimaknai kata sufi merupakan barisan atau suf bisa diartikan sebagai kain wol. Dalam bahasa Yunani Sophos (hikmat), sehingga kata Al-suffah lebih menggambarkan tentang sebuah keadaan orang rela dalam mencurahkan jiwa raga, harta benda, dan lainnya hanya kepada Allah SWT.

Bahkan dalam beberapa istilah, penertian tasawuf adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan manusia yang berusaha menyucikan diri dari segala hal-hal duniawi. Ada pula pengertian dari tasawuf ini yaitu sikap mental yang senantiasa dalam memelihara kesucian.

Pengertian tasawuf

Tasawuf adalah cerminan dari Islam. Istilah tasawuf tidak dikenal pada masa kehidupan nabi. Tasawuf baru muncul ketika Abu Hasyim al-Kufy meletakkan kata al-Sufi di belakang namanya pada abad ke-3 Hijriyah. Menurut Abu Bakar Al Kattani dijelaskan bahwa tasawuf adalah ilmu yang mempelajari tentang akhlak atau budi pekerti seseorang. Definisi lain kata ini yaitu tentang ihwal kebaikan hingga keburukan jiwa.

Tasawuf masih berkaitan dengan aktivitas membersihkan diri dari segala macam perbuatan tercela. Bertujuan untuk mendapatkan ridha Allah. Aktivitas ini termasuk meninggalkan segala larangan-Nya.

Prinsip tasawuf

Ilmu ini dapat membantu seseorang masih berada di jalan Allah SWT. Menurut ahli sufi, Profesor Angha di The Hidden Angels of Life untuk mengetahui prinsip istilah kata ini bisa dilakukan dari hal-hal berikut.

  • Zikir. Kegiatan dalam hal memurnikan hati, menjadi pembersih sampai dengan pelepasan. Umumnya orang yang melakukan zikir mempunyai tujuan yaitu mendekatkan diri dengan Allah SWT.
  • Fikr. Kata fikr berarti meditasi. Umumnya tindakan ini banyak diambil seseorang ketika sedang dihadapkan oleh masalah besar. Melakukan tindakan meditasi adalah sebuah perjalanan mental mulai dari dunia eksternal menuju sebuah esensi diri.
  • Sahr. Ada pula prinsip dari tasawuf yaitu sahr atau bangkit. Dalam hal ini mampu membangkitkan jiwa dan mengembangkan tentang kesadaran mata sampai telinga. Tindakan ini merupakan proses dalam meraih akses untuk menciptakan potensi diri tersembunyi.
  • Ju’i (merasa lapar). Mungkin setiap orang akan merasakan namanya sebuah lapar hati sampai dengan pikiran. Hal ini bisa dikatakan umum dan lumrah. Sebab hal ini sebagai upaya mendapatkan sebuah kebenaran. Pada proses ini lebih banyak melibatkan soal keinginan dalam menemukan jati diri.
  • Shumt. Pada proses ini merupakan sikap dalam mencari proses ketenangan diri, menenangkan lidah, dan otak, kemudian sanggup mengalihkan tentang godaan eksternal menuju Allah SWT.
  • Shawm. Proses selanjutnya adalah puasa sebagai tindakan menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, puasa atau shawm merupakan sikap melepaskan segala hasrat dan keinginan yang ada dalam otak kita. Setelah berpuasa, maka kita akan sanggup melawan segala hawa nafsu seperti halnya saat bulan Ramadan seperti ini.
  • Khalwat. Contoh tasawuf adalah melakukan tindakan khalwat atau biasa diartikan sebagai berdoa dalam kesunyian. Baik dilaksanakan secara eksternal maupun internal serta sanggup melepas diri. Apabila sudah bersunyi diri, kita pun tetap bisa dekat dengan orang lain ketika di tengah banyak orang.
  • Khidmat. Terakhir dari contoh tasawuf dalam kehidupan sehari-hari adalah khidmat atau melayani. Dalam hal ini, tindakan untuk menyatu dengan kebenaran Allah SWT. Bahkan, ketika seseorang sudah menemukan jalannya jiwa mengenai pelayanan dan pertumbuhan diri.
jadi syarat untuk mendalami ilmu tasawuf (tentang ihsan) terlebih dahulu harus mengetahui ilmu fiqih (tentang Islam) dan ilmu tauhid/ushuluddin (tentang Iman).

Dengan ketiga ilmu itu kita mengharapkan meningkat derajat/kualitas ketakwaan kita.

Mulai sebagai Muslim menjadi mukmin dan kemudian muhsin atau yang kita

Syekh Abu Al-Abbas mengatakan bahwa orang-orang berbeda pendapat tentang asal kata sufi. Ada yang berpendapat bahwa kata itu berkaitan dengan kata shuf (bulu domba atau kain wol) karena pakaian orang-orang saleh terbuat dari wol. Ada pula yang berpendapat bahwa kata sufi berasal dari shuffah, yaitu teras masjid Rasulullah SAW. yang didiami para ahli shuffah.

Menurutnya Al-Abbas, kedua definisi ini tidak tepat. Ia mengatakan bahwa kata sufi dinisbatkan kepada perbuatan Allah pada manusia. Maksudnya, "shafahu Allah", yakni Allah menyucikannya sehingga ia menjadi seorang sufi. Dari situlah kata sufi berasal.

Lebih lanjut Syekh Abu Al-Abbas mengatakan bahwa kata sufi (al-shufi) terbentuk dari empat huruf: shad, waw, fa, dan ya. Huruf shad berarti shabruhu (kebesarannya), shidquhu (kejujuran), dan shafa’uhu (kesuciannya). Huruf waw berarti wajduhu (kerinduannya), wudduhu (cintanya), dan wafa’uhu(kesetiaannya). Huruf fa’ berarti fadquhu (kehilangannya), faqruhu (kepapaannya), dan fana’uhu (kefanaannya). Huruf ya’ adalah huruf nisbat.

Apabila semua sifat itu telah sempurna pada diri seseorang, ia layak untuk menghadap ke hadirat Tuhannya. Kaum sufi telah menyerahkan kendali mereka pada Allah. Mereka mempersembahkan diri mereka di hadapanNya. Mereka tidak mau membela diri karena malu terhadap rububiyah-Nya dan merasa cukup dengan sifat qayyum-Nya. Karenanya, Allah memberi mereka sesuatu yang lebih daripada apa yang mereka berikan untuk diri mereka sendiri.

Allah SWT berfirman: "...Sekiranya kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya, niscaya tidak ada seorang pun dari kamu yang bersih (dari perbuatan keji dan mungkar) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa saja yang dikehendaki.." (QS An-Nuur: 21)

"Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat." (QS Shaad: 46)

"Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik." (QS Shaad: 47

setelah kalian membaca yang jangan lupa diamalkan ya dan kalian yang ingin mencari ilmu yang lain, kami merekomendasikan sekolah/persatren modern

Komentar

Postingan populer dari blog ini

8 dampak tawuran antar pelajar dan cara mengatasinya

teknik dasar futsal dan manfaatnya!!

apa itu bullying?