Amalan Sunnah Sehari-hari yang Sering Terlupakan dan Manfaat Mengikuti Sunnah

biasanya seseorang kita akan berpikir akan hal – hal berat yang harus dilakukan. Padahal banyak amalan sunnah ringan yang bisa dilakukan sehari – hari. Tapi walaupun ringan, amalan – amalan ini tidak boleh diremehkan begitu saja. Bisa jadi dari amalan sunnah ringan yang kita lakukan menjadi sebab turunnya rahmat Allah Ta'ala.

RasulullahShalallahu alaihi wa Sallam bersabda: 

"Barang siapa menghidupkan salah satu sunnahku yang telah dimatikan, sesudahku (sesudah aku meninggal dunia), maka bagi orang tersebut pahala seperti pahala orang yang mnegamalkannya, tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala mereka". (HR at-Tirmidzi). 

Saat ini, sebagian sunnah Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallamyang banyak terlupakan, baik yang berbentuk perkataan maupun perbuatan beliau. Karena itu, mari hidupkan kembali sunnah-sunnah beliau bermula dari amalan sunnah ringan yang bisa dilakukan dalam keseharian kita, di antaranya :

1. Bangun Lebih Awal 

Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah bangun lebih awal, yaitu sebelum waktu subuh tiba. Mungkin hal ini terasa berat jika belum terbiasa, padahal bangun pagi itu bukanlah hal yang susah.

Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam mencontohkan untuk tidak tidur terlalu malam selepas salat Isya. Sedangkan manusia normal tidak akan bisa untuk tidur terlalu lama. Dengan tidur lebih awal, Anda akan bangun lebih awal dengan sendirinya. Jadi yang harus diubah hanya kebiasaan tidur Anda. Mudah bukan? 

2. Tersenyum 

Salah satu sunnah yang bisa dilakukan setiap saat adalah dengan memberikan senyuman. Bagi seorang muslim, hendaknya menemui saudara sesama muslim dengan wajah yang ceria. Tapi jaga senyum Anda ketika menemui mereka yang bukan muhrim . Daripada tersenyum, akan lebih baik jika Anda menundukkan pandangan. 

3. Menggunakan Siwak 

Salah satu benda yang tidak pernah tertinggal dan selalu dibawa Rasulullah kemanapun ia pergi adalah siwak. Benda sederhana seperti siwak ternyata mempunyai keutamaan jika digunakan untuk beribadah. Salah satu contohnya, salat 2 rakaat dengan bersiwak dianggap setara dengan salat 70 rakaat tanpa bersiwak. Harga siwak pun saat ini relatif sangat terjangkau. Mungkin Anda bisa membeli beberapa siwak untuk keperluan ibadah sehari – hari. Anda bisa menempatkan satu buah di rumah, satu buah di tas, dan mungkin satu di kantor agar selalu sempat menjalani amalan ini. Jangan lupa juga untuk membaca niat sebelum bersiwak. Berikut adalah bacaan dari niatnya: “Nawaitul istiyaaka sunnatan lillahi ta’aalaa” 

4. Berbicara Baik atau Diam 

Sebagai seseorang dengan akhlak yang mulia, tidak ada satupun kata yang tak pantas keluar dari lisan Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam. Oleh karenanya, seorang muslim disunnahkan untuk selalu berkata baik dan atau diam ketika ada keinginan berkata buruk. 

5. Tidur Menghadap Kanan 

Salah satu sunnah yang paling mudah dilakukan adalah membiasakan cara tidur sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam. Seperti yang telah dijelaskan pada hadis berikut. “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu,” (HR Al-Bukhari dan Muslim) 

6. Makan dan Minum Sambil Duduk 

Hal sederhana seperti makan dan minum juga bisa menjadi amalan sunnah. Dengan mengikuti apa yang diajarkan oleh Rasulullah, yaitu makan dan minum dengan duduk. Dan juga jangan lupa untuk membaca doa sebelumnya. Sekurang – kurangnya, ingatlah untuk membaca basmalah sebelum makan dan minum. (Baca juga : Inilah 'Mandi Wajib' yang Harus Dilakukan Muslimah ) 

7. Mengucap Salam Ketika Masuk Rumah 

Mengucap salam ketika masuk rumah adalah sebuah hal sederhana yang bisa berpengaruh pada kehidupankita di rumah. Terlebih jika kembali ke rumah dalam keadaan tak berpenghuni. Ada setan yang menghuni rumah ketika tidak ada penghuninya. Untuk mengusirnya, Anda cukup membaca basmalah ketika masuk dan mengucapkan salam. Akan lebih baik lagi kita mengucap salam di setiap ruangan yang ada. Dengan mengucap salam, setan tersebut akan terusik dan meninggalkan rumah tersebut, sehingga suasana rumah akan jauh lebih tenang tanpa gangguan setan. 

8. Bersedekah 

Tidak ada hari yang dilewatkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam tanpa bersedekah. Sedekah dengan senyuman pun mendapat pahala. Dalam sebuah riwayat Rasulullah menjelaskan bahwa menebar senyuman kepada orang lain dan membuang duri dari jalan yang biasa dilewati banyak orang merupakan bagian dari sedekah. Begitupun dengan tutur kata yang baik juga merupakan sedekah. (HR Bukhari)

manfaat mengikuti sunnah sebagai berikut:


Pertama, menggapai mahabbatullah (kecintaan Allah)

Mendekatkan diri kepada Allah Azza Wa Jalla dengan melakukan berbagai hal yang dianjurkan menjadi sebab digapainya cinta Allah. Ibnul Qayyim berkata dalam Madarijus Salikin:

ولا يحبك الله إلا إذا اتبعت حبيبه ظاهرًا وباطنًا، وصدقته خبرًا، وأطعته أمرًا، وأجبته دعوة، وآثرته طوعًا، وفنيت عن حكم غيره بحكمه، وعن مَحبة غيره من الخلق بمحبته، وعن طاعة غيره بطاعته، وإن لم يكن ذلك فلا تَتَعَنَّ، وارجع من حيث شئت، فالتمس نورًا فلست على شيء

“Allah tidak akan mencintaimu kecuali engkau mengikuti Habibullah (Rasulullah) secara lahir dan batin, membenarkan sabdanya, mentaati perintahnya, menjawab dakwahnya, mengikuti jalan hidupnya, mendahulukan hukum beliau dibandingkan dengan hukum lain, mendahulukan cinta kepada beliau diatas cinta kepada yang lain, mendahulukan ketaatan kepada beliau dibandingkan kepada orang lain. Kalau engkau tidak demikian, maka tidak ada gunanya. Coba saja lakukan apa yang dapat menggapai cinta Allah menurut caramu sendiri. Engkau mencari cahaya namun tidak akan mendapatkannya”.

Kedua, menggapai ma’iyatullah (kesadaran bahwa Allah senantiasa melihat kita, pent.)

Sehingga Allah senantiasa memberi taufiq untuk berbuat kebaikan. Anggota tubuhnya tidak akan melakukan sesuatu kecuali yang diridhai oleh Allah. Jika mahabbatullah diraih maka ma’iyatullah pun diraih.

Ketiga, dikabulkannya doa-doa yang menunjukkan kecintaan kepada Allah

Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah Azza Wa Jalla dengan melakukan berbagai hal yang dianjurkan, ia mendapat kecintaan Allah. Dan jika kecintaan Allah telah diraih, doa pun dikabulkan. Hal ini ditunjukkan oleh hadits dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaih Wasallam bersabda:

إن الله قال: من عادى لي وليًّا، فقد آذنته بالحرب، وما تقرب إلي عبدي بشيء أحب إلي مما افترضته عليه، وما يزال عبدي يتقرَّب إلي بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها، وإنْ سألني لأعطينه، ولئن استعاذ بي لأعيذنه، وما ترددت عن شيء أنا فاعله ترددي عن نفس المؤمن يكره الموت، وأنا أكره مساءته

Sesungguhnya Allah berfirman: “Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka aku telah mengumumkan perang terhadapnya. Tidak ada yang lebih aku sukai dari seorang hamba yang mendekatkan diri kepada-Ku, kecuali ia melakukan hal yang Aku wajibkan kepadanya. Dan sesungguhnya hamba-Ku dengan sebab senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah, Aku pun mencintainya. Maka bila aku telah mencintainya Aku menjadi pendengarannya, yang ia mendengar dengannya. Aku menjadi penglihatannya, yang ia melihat dengannya. Aku menjadi tangannya yang ia memukul dengannya. Aku menjadi kakinya yang ia berjalan dengannya. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Bila meminta perlindungan kepada-Ku maka aku akan melindunginya. Bila ia menolak sesuatu yang dibenci oleh dirinya, Akulah yang melakukannya. Dan seorang mukmin itu benci kematian yang jelek, maka Akulah yang menghindarkannya” (HR. Bukhari)

Keempat, memperbaiki kekurangan dalam penunaian kewajiban

Perbuatan-perbuatan yang dianjurkan (nafilah) memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam penunaian hal-hal yang wajib. Yang menunjukkan ini adalah hadits

إنَّ أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة من عمله صلاته، فإن صلحت فقد أفلح وأنجح، وإن فسدت، فقد خاب وخسر، فإن انتقص من فريضة شيئًا، قال الرب – تبارك وتعالى -: انظروا هل لعبدي من تطوع؟ فيكمل بها ما انتقص من الفريضة، ثم يكون سائر عمله على ذلك

Sesungguhnya hal pertama yang dihisab dari hamba-Ku di hari kiamat adalah shalatnya. Jika perhitungannya baik, ia akan beruntung dan selamat. Jika perhitungannya buruk, ia akan rugi. Jika ada kekurangan dalam shalat wajibnya, Allah Tabaraka Wa Ta’ala berfirman: Lihatlah apakah hambaku mengerjakan shalat sunnah? Maka disempurnakan dengannya apa-apa yang kurang dari shalat wajibnya. Demikian juga dengan seluruh amal-amalnya” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi)

Kelima, menghidupkan hati

Jika seorang hamba senantiasa menjaga sunnah dan menjadikannya hal yang paling penting untuk dipegang, akan terasa sulit baginya meremehkan kewajiban atau kurang dalam pelaksanaannya. Lalu ia pun mendapat keutamaan lain, yaitu ia senantiasa mengagungkan syiar-syiar Allah. Sehingga hatinya pun hidup karena ketaatan kepada Allah. Dan barangiapa meremehkan hal-hal yang sunnah, mengakibatkan ia akan terhalang menjalankan kewajibannya.

Keenam, terjaga dari melakukan bid’ah

Ketika seorang hamba senantiasa mengikuti apa-apa yang datang dari sunnah Nabi, ia akan bertekad untuk tidak melakukan suatu ibadah kecuali ada dalilnya. Dengan ini ia akan selamat dari jalan kebid’ahan.

Bagi pengikut sunnah, masih banyak lagi buah yang didapat. Ibnu Taimiyah dalam Al Qa’idah Al Jaliyah berkata:

فكل من اتبع الرسول صلى الله عليه وسلم فالله كافيه وهاديه وناصره ورازقه

“Barangsiapa mengikuti Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam maka Allah akan mencukupkannya, memberinya hidayah,  menolongnya dan melimpahkan rezeki kepadanya”

Murid beliau, Ibnul Qayyim, juga berkata dalam Madarijus Salikin :

فمن صحب الكتاب والسنة، وتغرب عن نفسه وعن الخلق، وهاجر بقلبه إلى الله، فهو الصادق المصيب

“Barangsiapa mengikuti Qur’an dan Sunnah, mengalahkan egonya dan pendapat-pendapat orang, ia berhijrah kepada Allah dengan sepenuh hati, maka dia lah orang yang benar”



Komentar

Postingan populer dari blog ini

8 dampak tawuran antar pelajar dan cara mengatasinya

teknik dasar futsal dan manfaatnya!!

apa itu bullying?